Selasa, 07 Juli 2009

Presiden dan Karyawan Honda


Di Honda, kalau Presidennya mau mendapat tempat parkir yang baik, ia harus tiba di kantor lebih awal dari para karyawan lainnya, karena tidak tersedia tempat parkir khusus untuk mobil Presiden. Akibatnya, sukar ditemukan manakah mobil Presiden di antara mobil-mobil yang ada di tempat parkir. Bukan hanya itu. Di kantor juga sukar dibedakan mana karyawan biasa dan mana Presiden: semua orang bekerja dengan pakaian kerja yang seragam; ketika makan, mereka semua berbaur di cafetaria yang sama, makan makanan yang sama pula. Tidak ada perlakuan-perlakuan khusus yang membedakan Presiden dari para karyawan lainnya.

Tetapi, Presiden Honda dengan gampang dapat dikenal pada akhir dari garis assembling, ketika sebuah model baru siap untuk diluncurkan. Dialah orang pertama yang menunggu di sana. Dialah orang pertama yang dengan bangga mencoba model baru tersebut di lapangan uji. Semua karyawan menyaksikannya menguji dan membanggakan model baru tersebut. Para karyawan merasa bangga sebagai pemenang, melihat Presidennya sebagai orang pertama yang menguji-coba hasil karyanya.

Alasan apa yang terdapat di balik perilaku Presiden ini, dan apa dampaknya terhadap perusahaan? Ada pola perilaku yang tampak, yang didasarkan pada alasan yang tidak tampak, yang mempunyai dampak luas - baik dampak yang tampak mau pun yang tidak tampak - terhadap para karyawan perusahaan secara keseluruhan. Manusia dihargai karena karyanya.

Presiden Honda sama dan tidak sama dengan para karyawan lainnya. Kenyataan ini merupakan sebuah unsur motivasi yang turut membentuk kebudayaan organisasi.

Pesan: Prinsip yang besar terungkap melalui tindakan nyata yang tampak sehari-hari.
DIkutip dari : Prof. WIM POLI (kumpul kecil)

Tidak ada komentar: